Wednesday, December 20, 2017

Penasaran Kuliner di Tur Musim Dingin ke Korea seperti apa sih

Assalamualaikum Wr.Wb.,

Alhamdulillah penulis dan suaminya dapat rejeki bisa Tur ke Korea Selatan di musim dingin ini pakai jasa tur Dwidaya. Setelah deg degan menunggu kepastian Visa, Alhamdulillah dengan izin Alloh SWT, lolos Visa Korea Selatan, horeeee... v^_^v

Dalam tur kali ini, seperti biasa mengunjungi tempat-tempat wisata di negara Korea Selatan, ada beberapa tempat wisata yang wajib dikunjungi. Iya, kenapa wajib, karena kalau kita tidak mengunjungi salah satu dari tempat wisata wajib tersebut, konon kita sebagai turis malah kena denda, waduuh... diantaranya yang wajib seperti Gyeongbok Palace, Museum Gingseng, Amethys Showcase dan Red Pine Shop. Korea Selatan jadi destinasi wisata yang menarik untuk orang Indonesia, khususnya semenjak ada Drama Korea di stasiun-stasiun TV di Indonesia dan K-Popnya. Seperti wisata ke Nami Island yang dulunya tempat syuting Drama Korea terkenal Winter Sonata (ini sebenarnya saya gak nonton dramanya, hehe) dan drama-drama korea lainnya, bahkan ada patung pemeran Winter Sonata juga.

Dari Bandara Incheon menuju ke Nami Island ada sekitar 2 jam, kemudian dari pelabuhan ke Nami Island naik Ferry sebentar aja cuma 5-10 menit. Disana banyak toko oleh-oleh, resto atau foodcourt dan Alhamdulillah ada Prayer Room/Musholla di foodcourtnya.

Pohon-pohon yang ngehits buat foto-foto di Nami Island

Patung Pemeran Pria dan Wanita di Drama Winter Sonata yang ada di Nami Island

Kemudian beranjak kita pergi ke Mount Sorak, rencananya mau naik Cable Car-nya tetapi karena cuaca dingiiin dan berangiiiin, cable carnya tidak bisa beroperasi. Bisa aja sih jalan kaki ke atas gunung, tapi ga kuat sama anginnya saya, jadilah foto-foto aja :D
Gerbang Mount Sorak
Terus ke tempat wisata Petite France, kota kecil buatan bergaya Perancis.
Petite France

Yang gak kalah serunya, Tur ini kita dibawa jalan-jalan ke 2 Theme Park yang terkenal di Korea Selatan yaitu Everland (ini yang buat Samsung, dengan outdoor arena, kereen...) dan Lotte World (ada wahana indoor dan outdoornya, yang ini punyanya Lotte). Masing-masing di Everland dan Lotte World ada Musholla/ Prayer Roomnya juga. Kalau di Everland, mushola ada di area wahana Mystery Mansion sedangkan di Lotte World ada di area wahna indoor di Lt.3. Prayer Room paling nyaman menurut saya di Lotte World karena sepi ga ada yang sholat selain kami :D, terus tempat wudhunya proper sekali ada tissuenya, juga di tempat wudhu wanita ada tirai tertutup agar wanita ga risih waktu wudhu. Di Prayer Room-nya juga tersedia sendal, sajadah dan mukena.

Everland Theme Park

Lotte World (Outdoor area dengan pemandangan Lotte Tower, Gedung tertinggi di Korea Selatan)

Tempat Wudhu Pria di Lotte World

Tempat Wudhu Wanita di Lotte World

Pajangan di Prayer Room Lotte World
Ada juga papan jadwal sholat 5 waktu digital

Saya paling suka waktu ke Gyeongbok Palace, itu lho.. kerajaan yang suka disebut-sebut di Drama Korea Princess Hours, suka banget sama drama korea satu ini, serasa mendalami peran di drama tersebut jadi putri Raja, haha ngarep... Selain itu, pas lagi jalan jalan ke salah satu mall duty free di Seoul pas disetel lagu Ost Princess Hours yg Parrot-Howl, wah sangat memorable ^_^.

Gyeongbok Palace
Di Seoul, kami diajak ke tempat-tempat belanja dan mall-mall khususnya yang ada duty free. Tapi ya itu, di Jakarta juga banyak mall dengan merek-merek internationalnya, jadi ya biasa aja. Dibawa juga ke Museum Ginseng (yang paling murah aja kita mesti merogoh dompet Rp.3jutaan untuk dapat olahan ginseng), ke Museum Pinus Merah (ini juga minimal harganya Rp.3jutaan), ke Cosmetic Shop mayoritas merk terkenal Korea Odbo (ini kalau beli 1 paket perawatan wajah sekitar Rp.12jutaan, pengen sih beli tapi khawatir ga cocok di wajah dan kata pelayannya ada juga yang dijual di instagram, ya nantilah ya kalau butuh, hoho ngeles banget, padahal ga tega sama suami harga segitu.... :D). Ada juga ke Amethys Showcase tempat jual batu Amethys khas Korea Selatan (nah yang ini karena pas ada Manager-nya, dapat potongan harga sampai 50%, yuhuuuu House Wife Goals banget...  ga mau kalah sama istilah relationship goals, hahaha..). Selain itu, pastinya selalu dibawa ke tempat oleh-oleh.

Ya pokoknya mesti hati-hati kalau ikut tur-tur begini, mesti dikuatkan Iman dan genggam dompet erat-erat, hehe...

Anyway, sekarang bicara tentang kuliner yang ada di Korea Selatan. Sebelum berangkat Tur, seperti biasa, guide-nya tanya tentang makanan. Alhamdulillah kita sepakat no pork, no lard dan teman-teman sejenisnya, tetapi mesti hati-hati juga, mesti hati-hati semua tentang kehalalannya. Bismillah... 
Jadi mayoritas disana kami peserta tur makan ayam panggang, bebek panggang, ikan bakar, ikan asap, shabu-shabu dan Sup Ayam Gingseng Khas Korea yang pastinya semua makanan tersebut tersaji bersama kimchi dan ada beberapa rumput laut kering.

Saya hanya sempat mengabadikan waktu kuliner Sup Ayam Gingseng, karena ya itu.. kalau sudah waktunya makan kadang suka asik sendiri, hahaha.. lagipula untuk makanan yang dipanggang juga sudah sering lihat kan ya di Indonesia banyak. Oiya ada yang perlu diperhatikan untuk shabu-shabu, hati-hati ada pork disana dan untuk Sup Ayam Gingseng ini juga hati-hati, karena pelayannya juga kasih 1 sloki soju gingseng (alias sake atau arak), katanya untuk dituang dalam sup ayam gingseng tersebut, tetapi jangan main dituang ya khususnya yang muslim, karena kan ga halal dalam Islam, jadi mesti hati-hati, apa yang bisa kita cegah didepan mata yang jelas-jelas ga halal mesti dihindari.

Korea Ginseng Chicken Soup sejak 1960

Ini dia Sup Ayam Gingseng-nya, hati-hati bagi yang Muslim jangan dituang Sloki Soju Ginseng kedalam supnya ya

ada tulisan halal ditempel di Resto ini, sih..

Restoran Korea Ginseng Chicken Soup tampak depan

Satu lagi tentang makanan, banyak dijual rumput laut kering di Korea Selatan, kalau beli di resto pinggiran Seoul sekitar 5000 Won sebungkus, tapi kalau beli di Seoul sekitar 10000 Won sebungkus (kurs-nya saat ini 1 Won= Rp.13,3). Selain itu, dalam tur biasanya makan malam tidak disediakan, dan Korea Selatan bukan negara muslim jadi cukup sulit cari makanan halal disekitaran, alhamdulillah saya saya sudah prepare bawa dari Indonesia snack-snack, abon, rendang, popmie, dsb. Alhamdulillah cukup untuk makan malam selama di Korea Selatan dan tidak bingung cari makan di luar yang disekitaran banyak daging ngoook... ngoook...

Untuk persediaan Nasi, jangan khawatir, di mini market di korea biasanya ada nasi instan yang tinggal di microwave (saya beli 3 bungkus nasi 3300 Won dan kantong plastiknya 20 won) sedangkan lauknya kan sudah saya bawa sendiri dari Indonesia, Alhamdulillah.
Ini Nasi yang dibeli di Minimart di Korea + Rendang Indof**d Instan

Abon rumput laut rasa barbeque

Tertera Nutrition Fact-nya di abon rumput laut ini, krn bahasa korea, yg paling jelas cuma nilai kalorinya 25 kal :)

Alhamdulillah, demikian sekilas kuliner dan jalan-jalan kami ke Korea Selatan. Walau bagaimanapun, masih syukur Alhamdulillah tinggal di Indonesia karena makanan halal tersebar dimana-mana, 2 musim aja dan berdasarkan berbagai cerita dari local guide di sana biaya hidup dan biaya dandan di korsel ya cukup tinggi krn mindset disana cewe cowo konon mesti cantik n ganteng (negara korsel disebut juga negara dandan, red.). Intinya, alhamdulillah bersyukur tinggal di Indonesia krn biaya hidup bisa disesuaikan dengan kemampuan keuangan masing-masing keluarga :).  


No comments:

Post a Comment